Pada Sprint 2 ini saya mencoba menerapkan konsep Red, Green, Refactor dengan konsep clean code.
Clean Code sendiri dapat diartikan kode program yang formatnya benar, disusun dengan baik dan rapi, dan mengikuti standard agar mudah dimengerti, mudah dibaca dan ditelusuri, proses pengembangan perangkat lunak dapat dilakukan secara tim dan bisa dalam jangka waktu panjang. Salah satu implementasi metode untuk clean code adalah dengan refactor. Refactoring (Red, Green, Refactor) ini bukan hanya memungkinkan kita untuk menggabungkan semua kode lama agar lulus tes, tetapi juga meminta kita untuk meluangkan waktu untuk memperbaiki desainnya sehingga pada akhirnya kode dapat mudah dimengerti, ditelusuri dan di kembangkan secara bersama-sama tim. Namun sebelum tahap refactoring kita harus melewati dahulu tahap Red dan green dimana pada tahap red kita akan membuat test terlebih dahulu gagal(red flag) karena implementasi code fiturnya memang belum dibuat. Setalah itu kemudian kita mengimplementasikan code fiturnya sampai akhirnya testnya berhasil maka fase ini di sebut GREEN. Setalah Fase red dan green barulah kita melakukan refactoring. Selain itu test organisation diimplementasikan dengan cara membagi code berdasarkan user storynya masing-masing. File yang bercampur dipisah kedalam beberapa file lainnya sehingga lebih tertata dan mudah dibaca. Manfaat yang utama dalam penerapan test organisation adalah membuat kode kita sebersih mungkin(clean code) sehingga mudah dibaca, ditelusuri dan dipahami.
Pada penerapan subscription email kita sebaiknya mencoba melakukan test terlebih dahulu dengan cara apakah ulr untuk subscription sudah benar, Pada bagian form juga diuji apakah form untuk mengisi email sudah sesuai dengan ketentuan yang ada. Kemudian cek ketika email berhasil di simpan dan email terdaftar sebagai subscriber apakah web memberikan pesan yang benar.
CSS juga file seperti javascript, image dan lain sebagainya yang berpengaruh pada tampilan perlu juga untuk kita test walaupun tidak semua karena terlalu banyak tapi beberapa kita test sehingga minimal kita tahu bahwa setting-an nya sudah benar dan terload sempurna.
Testing menekankan agar testing dilakukan setahap demi setahap tidak terburu-buru untuk membuatnya jadi sekaligus karena dikhawatirkan ketika semuanya dilakukan sekaligus akan menimbulkan permasalahan yang kita akan sulit pecahkan karna terlalu banyak dan mungkin juga ada bagian-bagian yang juga terlupakan. Maka kita membaginya kedalam tahap-tahap kecil dan dikerjakan satu tahap-satu tahap (one step at a time)
Dengan pengecekan sederhana terhadap fungsi css kita, kita bisa memastikan bahwa css kita terload dengan benar. Dalam kasus ini pengecekannya berupa benarkah gambar sbuscription kita sudah berada pada posisi dan terload sempurna. Pada tahapnnya kita melakukan step by step mulai dari menyusun testing dan implementasi satu demi satu sehingga semua test berjalan
Terakhir dengan konsep YAGNA (You ain’t gonna need it), penulis menghindari menulis code yang tidak perlu karna tergoda pemikiran bahwa mungkin fungsi ini dibutuhkan